Selasa, 02 Juni 2009

ANDA INGIN BAHAGIA? PERBAIKI SHODAQOH ANDA

Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana bisa kita meraih bahagia dengan shodaqoh ? Hubungannya apa ? Begitulah yang mungkin ada di pikiran Anda.
Allah Swt. berfirman dalam Qur’an Surat Al Baqarah ayat 254 :
“ Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah ( di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.”
Dari firman Allah Swt. di atas, kita diperintahkan supaya menafkahkan rezeki yang diberikan pada kita di jalan Allah yaitu dengan bershodaqoh.
Shodaqoh dapat memberikan banyak sekali keutamaan yaitu memperlancar jalan rezeki, menghindarkan kita dari bencana atau musibah, menunda datangnya kematian, menenteramkan hati, dan sebagainya.
Yang akan kita bahas adalah bagaimana shodaqoh bisa membuat seseorang bahagia.
Shodaqoh bisa membuat hati seseorang bahagia karena orang tersebut menganggap bahwa segala hal yang dimilikinya, baik berupa harta atau materi, adalah titipan dari Allah, bukan milik mutlak orang tersebut sehingga di hatinya tidak ada rasa cemas, khawatir atau takut jika kehilangan harta.
Namun, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi jika ingin shodaqoh kita bisa mendatangkan kebahagiaan.
Pertama, shodaqoh yang Anda berikan harus diniati untuk meraih ridho Allah, Lillahi ta’ala.
Kedua, jangan sampai ketika bershodaqoh, kita menyakiti hati dan perasaan orang lain. Karena ketika Anda menyakiti orang yang Anda beri shodaqoh maka orang tersebut bisa saja tidak akan mendoakan kebahagiaan Anda. Ingatlah firman Allah Swt. dalam Surat Al Baqarah ayat 262 berikut ini :
“ Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. “
Ketiga, hindarilah sifat pamer ketika bershodaqoh karena hal tersebut akan merusak shodaqoh Anda.
Keempat, jangan mengerutu ketika Anda akan bershodaqoh. Misalnya dengan mengatakan, “ Bagaimana mau bershodaqoh jika ternyata kita sendiri dililit kesulitan?!? “ Allah Swt. berfirman dalam Surat Al Baqarah : 195,
“ Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. “
Dari ayat di atas, maksud “ …janganlah menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan “ adalah tidak mau bershodaqoh karena takut miskin.
Kelima, jangan bershodaqoh dengan terpaksa dan mengharap apa pun dari orang lain.
Saudaraku,
Shodaqoh adalah pemberian yang dilakukan secara suka rela, ikhlas, dan semata-mata mengharap ridho Allah Swt., yang memiliki nilai sosial untuk menolong kesulitan yang dialami orang lain. Orang yang bershodaqoh dengan sebenar-benarnya akan memiliki perasaan cinta, sayang, dan welas asih kepada orang lain. Empati-spiritual seperti ini akan merasakan sedih jika melihat orang lain mengalami kesulitan tapi dia tidak mampu memberikan pertolongan. Begitu sebaliknya, dia akan merasakan bahagia dan senang jika dia mampu atau bisa memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan. Dengan demikian, shodaqoh yang dikeluarkan akan dapat membahagiakan jiwanya. Jiwa yang bahagia adalah jiwa yang jauh dari penyakit, baik penyakit fisik atau ruhani, sehingga akan melahirkan hati dan pikiran yang bahagia.
Saudaraku,
Marilah mulai sekarang, kita perbaiki shodaqoh kita dengan niat semata-mata ikhlas mengharap ridho Allah Swt., bukan karena tendensi apapun. Cinta Allah Swt. akan hadir dalam hati, pikiran, dan jiwa hamba-Nya yang ikhlas Lillahi Ta’ala dalam bershodaqoh. Semoga kita diselamatkan Allah Swt. dari murka-Nya dan senantiasa mendapat cinta Allah Swt. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi para pembaca,silakan tinggalkan komentar.Supaya ada masukan buat saya ke depannya.Terima kasih.