Kamis, 21 Mei 2009

MILIKI PRINSIP HIDUP YANG KUAT

Kita hidup dalam masyarakat sebagai makhluk sosial. Dalam kehidupan ini ada suka duka yang harus dihadapi. Suka duka dalam hidup merupakan suatu ketentuan dari Allah Swt. supaya kehidupan ini menjadi dinamis, penuh warna, dan tidak membosankan. Bisa kita bayangkan jika semua orang mempunyai sifat yang sama maka hidup ini akan terasa membosankan. Suka duka dalam menjalani hidup bermasyarakat dikarenakan karakter dan kepribadian tiap orang tidak sama.
Dalam hidup dengan orang lain, terkadang kita mengalami hal yang tidak mengenakkan. Sebagai contoh, ketika kita melakukan suatu pekerjaan yang menurut kita sudah benar, kita malah mendapat serangan yang berupa hinaan, makian, dianggap tidak becus apa-apa, atau merendahkan kita. Hal-hal yang tidak mengenakkan tersebut bisa membuat kita mempunyai definisi-diri yang negatif dan akhirnya mempengaruhi perilaku kita. Mengapa ‘serangan’ dari orang lain tersebut bisa menimbulkan definisi-diri yang negatif dan mempengaruhi perilaku kita ?
‘Serangan’ dari orang lain itu bisa memunculkan definisi-diri negatif dalam diri kita jika kita selalu memikirkan kata-kata itu dan membenarkan di dalam hati kita. Hal inilah yang mempengaruhi perilaku kita. Akibat perilaku yang ‘salah’ tersebut maka potensi, kekuatan, dan keunggulan kita menjadi tertutupi, dan yang paling parah kita jadi merasa paling bodoh daripada orang lain serta tidak berani (tidak percaya diri) dalam bertindak alias takut salah. Definisi-diri negatif itulah yang akan menyiksa batin dan hidup kita.
Dalam melakukan pekerjaan, suatu kesalahan yang terjadi itu wajar walaupun kita telah berusaha semampu kita untuk tidak melakukan kesalahan. Kesalahan yang kita buat secara tidak sengaja bisa menjadi bahan pelajaran bagi kita karena kita pasti akan dikritik atau ditegur. Kadang teguran itu bisa menjadi ‘serangan’ bagi diri kita jika kita terlalu serius memikirkannya.
Saudaraku,
Hal-hal seperti di atas yang membuat hidup dan batin kita tidak bahagia. Ibaratnya, kita hidup dalam tempurung yang gelap gulita. Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus mempunyai ‘filter’ atau penyaring dalam menangkap segala kritikan dari orang lain. Kritikan, saran, atau bahkan teguran memang kita butuhkan sebagai masukan bagi kita. Namun kita harus ingat, tak semua kritikan dan teguran orang lain bisa kita terima mentah-mentah. Kalau semua kritikan orang lain kita terima mentah-mentah, maka kita menjadi orang yang tidak punya pendirian atau prinsip, dan akhirnya kita menjadi ‘budak’ orang lain.
Saudaraku,Setiap dari kita telah dibekali oleh Allah Swt. prinsip hidup masing-masing. Meskipun dengan saudara kandung, pasti prinsip hidup satu dengan yang lain tidak sama. Oleh karena itu, milikilah ‘filter’ yang kuat sehingga kita mampu memilah yang benar dan yang salah. Hal ini bisa kita miliki dengan melatih diri kita secara istiqomah. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi para pembaca,silakan tinggalkan komentar.Supaya ada masukan buat saya ke depannya.Terima kasih.